CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 15 September 2010

Our Home sweet Home

Setelah menikah, aku langsung ikut suami tinggal di rumah tempat dimana suami tinggal sejak bulan Maret 2010. Karena mulai di bulan Maret 2010 suami ditempatkan menjadi Pendeta Jemaat Gereja Gemindo - Siloam Cibubur sejak bulan February 2010. Sebelumnya yang menempati rumah ini adalah pendeta yang melayani pada periode sebelum suami ditempatkan dan pendeta tersebut tidak lain masih saudara aku (dari silsilah keluarga, Pendeta Mariam namanya adalah oma ku) jadi dahulu aku pernah datang ke rumah nya. Jadi setidaknya aku sudah mengetahui anatomi rumahnya :)

Rumahnya cukup besar, apalagi kalau hanya ditempati oleh kami berdua.
Ada ruang tamu yang menjadi satu dengan ruang keluarga. Di ruang tamu sendiri kami tidak punya banyak perabotan, hanya ada kursi dan meja tamu yang merupakan peninggalan dari Pendeta Mariam. Di ruang keluarga, ada TV dan kursi plastik 2 buah dan meja plastiknya. Biasanya sih kita makan sambil nonton TV disini. Kalau mau lebih rileks saat nonton DVD, kami gelar kasur tapi gak sampai ketiduran sih. Masuk ke tengah rumah, ada (seharusnya) ruang makan yang hanya kami isi dengan peralatan rumah tangga,1 lemari untuk buku-buku (punya suami, ampunn deh banyak banget) dan kulkas. Lalu ada 2 kamar, 1 kamar yang ada AC (lagi-lagi) peninggalan Pendeta Mariam,disinilah kamar tidur kami dan 1 kamar lagi dibiarkan kosong dan hanya untuk taruh container plastik isi baju-baju dan tempat penyimpanan kardus-kardus bekas. Masuk ke belakang rumah, kalau sebelah kanan ada gudang dan tempat jemuran indoor (kalau-kalau di luar hujan deras, jemuran kan bisa gak kering-kering) ketemu deh dapur nan kecil (mirip gang sempit) diujungnya adalah kamar mandi. End for inside our home.
Outside our home, ada teras kecil yang dipenuhi pot-pot tanaman merupakan (pastinya) peninggalan Pendeta Mariam..Hmm, untuk sementara ini..aku belum tahu musti berbuat apa dengan tanaman-tanaman tersebut, kata mamaku sih cukup disiram saja itupun gak setiap hari kalau tanahnya masih basah.

Sweet Home right?disinilah aku belajar menjadi seorang istri yang bisa mengurus keluarga dan mengurus rumah. Dan aku bersyukur bahwa setelah kami menikah, kami tidak dipusingkan dengan memikirkan tempat tinggal bahkan uang sewa dan listrik kami ditanggung oleh Gereja. Aku tidak pernah berharap lebih tetapi Tuhan berikan yang terbaik bagi kami dalam membangun dan memelihara rumah tangga baru.

Aku begitu menyukai rumah ini, karena itu kami sedang berusaha mengatasi kebocoran rumah (bagian terkena bocor; ruang nonton TV 2 titik, 1 kamar tidur 1 titik, tempat jemuran indoor 1 titik besar) apalagi sekarang di Cibubur dsk hujan deras setiap harinya. Doakan urusan perbaikan rumah dapat segera teratasi.

(i'll upload pic of the house soonest)

0 komentar:

Posting Komentar

Always love your sharing comment