CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 24 April 2011

Bersiap menjadi orang tua

Pada akhir bulan Maret lalu aku pernah membuat status FB. Seperti dibawah ini penggalannya..

Karena dari awal aku memang merencanakan cuti hamil (baca : liburan) pada akhir bulan April ini. makanya udah counting down dari bulan Maret. Tanpa disangka komentar kakak tertuaku seperti diatas. Aku langsung terhenyak sekaligus membenarkan kata-katanya itu. Setelah melahirkan bukan hanya sekedar akhir dari perjalanan bayi di dalam kandungan tetapi justru perjalanan hidupnya di dunia luar baru saja dimulai.
Dan masa cuti  kerja aku dari kantor selama 3 bulan itu bukanlah liburan tetapi adalah saat dimana interaksiku dengan anak pertamaku di dunia luar kandungan dimulai. Tidak mudah mengurus anak yang baru lahir, terlebih mamanya baru saja menjalani persalinan yang aku percaya adalah peristiwa luar biasa dasyat karena perjuangan hidup dan mati seorang ibu untuk melahirkan anaknya. Bayi yang baru lahir sangat bergantung dengan orang sekitarnya. Ia harus disusui oleh mamanya, ia harus dimandikan dan dipakaikan baju oleh papanya. Apabila ia pipis atau buang air besar, popoknya harus diganti mamanya. Belum lagi menangis karena lapar dan harus disusui oleh mamanya setiap 2 jam sekali tidak perduli malam buta sekalipun. Sangat benar sekali, kesibukan demi kesibukan yang tidak akan pernah berhenti.

Setelah persiapan sana-sini dengan pemeriksaan rutin kandungan tiap bulan, dwi mingguan dan akan masuk saatnya pemeriksaan mingguan kemudian mempersiapkan kebutuhan saat aku melahirkan dan juga  perlengkapan serta pernak-pernik bayi setelah lahir. Sekarang bagaimana dengan kesiapan mental orang tuanya dalam mengawasi, berperan serta dalam tumbuh kembang jasmani terlebih rohani anaknya?
Mengutip sebuah iklan di televisi, "Ada gak sih sekolah untuk menjadi orang tua pintar/cerdas?" 
Dalam buku "IBU BIJAK MENGHASILKAN ANAK-ANAK HEBAT" karangan Jenny Gichara (thank to Kak Ita yang sudah memberikan buku ini sebagai hadiah) pada Bab 4 dikatakan Orang tua dapat menanam banyak benih yang baik di dalam hati anak-anaknya namun kita ingin berfokus pada benih-benih yang ditemukan di dalam ajaran Tuhan.
Yes, this is the answer.
Tidak ada benih yang lebih baik selain menanam benih Firman Tuhan. Kenapa benih Firman Tuhan ini adalah unggulan sehingga anak-anak Tuhan adalah anak unggulan yang menjadi kepala 
1. Benih ini membentuk kepribadian
2. Benih ini akan memberi kekuatan pada saat anak menjadi dewasa nantinya
3. Benih ini akan membuat anak bertahan dari rasa sakit dan penderitaan
4. Bahkan benih ini dapat menjadi teladan bagi orang lain yang ada disekitar anak nantinya

Firman Tuhan menguatkanku sebagai calon orang tua
Pengkhotbah 11 : 6
"Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik."
1 Korintus 3 : 8

"Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan"

Jangan pernah kuatir menjadi orangtua karena Tuhan sendiri yang menolong dan memampukan bagaimana menjadi orangtua yang baik bagi anak-anaknya jika kita berharap dan bersandar pada kebenaran Firman Tuhan sebagai makanan rohani yang terbaik buat anak-anak.

1 komentar:

lukita

aaaa...i'm so happy bukunya berguna :D

Posting Komentar

Always love your sharing comment