CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 25 April 2010

My (BIG) Family

Siapakah aku tanpa papa dan mamaku dan apa artinya hidupku tanpa keluargaku.

Dari pasangan papa yang pelaut dan mama yang sejak menikah mengabdi untuk mengurus keluarga, lahirlah kami 4 orang anaknya.

ini adalah foto waktu wisuda adikku lulus dari Atmajaya Tehnik Elektro 2003
Full team loh (walau sampai ada yang ketiduran)

Aku adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Kedua kakakku sudah menikah.
Kakak yang pertama perempuan, menikah dengan orang batak. Mereka dikaruniai 2 orang anak. Berarti keponakanku yah..yang nomor 1 laki-laki sudah berumur 9 tahun dan yang nomor 2 perempuan baru berumur 3 tahun.


keluarga kakak pertama

Kakak yang kedua laki-laki, kebetulan menikah dengan orang 1 daerah, Talaud Sulawesi Utara. Anaknya baru 1 dan masih belajar di TK B.


keluarga kakak kedua

Adikku satu-satunya perempuan. Jadi tinggalah kami berdua yang high quality single, walau umurnya beda 5 tahun dengan aku tapi badannya gak kalah gede, Malah kadang aku kalah galak dari dia..heheheeh. Kesukaannya minta ditraktir makan pizza *oohh bangkrut dah*


with little sister



Bisa dibayangkan betapa keluargaku adalah keluarga besar, baik dari kuantiti maupun dari ukuran badan...hehehhe...anggap saja ini adalah warisan dari orang tua yang harus disyukuri *akhirnya pasrah*

- Kebiasaan kami adalah kumpul bersama di rumah. Karena kakakku yang pertama memang tinggal di rumah orang tua kami, dahulu kakak kedua tinggal bersama juga, tapi sekarang sekitar setelah 1/2 tahun lewat dia pindah ke keluarga istrinya. Paling menghabiskan weekend setidaknya sebulan 2 kali di rumahku. Jadi dengan 3 orang keponakan (ditambah 2 orang mbak nya) bisa dibayangkan betapa ramai dan rusuhnya kalau mereka sudah main. Kalau pagi-pagi sudah pada ngumpul depan kamarku dan minta *jatah preman* hahaahha..kalau udah gitu musti pinter-pinter ngasihnya.(aku suruh dulu benahin tempat tidur atau ambilin minum baru dikasih duit jajan *tetep mengkaryakan*)

- Kebiasaan yang lain kalau berhari ulang tahun perayaan itu penting. Tidak ada hari ultah yang terlewat karena perayaan itu harus, meskipun hanya duduk bersama dan berdoa saat sarapan yang penting ucapan selamat ultah tidak terlewatkan. Tapi lebih baik lagi kalau ada traktiran dong...hohohho

- Karena tinggal aku dan adikku berdua yang belum nikah, jadi kebiasaan kami adalah gereja bersama dengan orang tua. Rasanya malas kalau harus gereja dengan jam ibadah terpisah.
Kalau sekarang memang mulai berubah kebiasaanku, karena aku sudah mulai beribadah bersama pacar.

- Karena mayoritas kami bersaudara adalah perempuan, urusan baju paliinnnng menyenangkan karena bisa tukaran (kalau sepatu rada susah, ukurannya beda-beda). Tapi yang disebelin sih pas lagi pengen pakai, eh sih adik yang pakai. Atau kalau udah dipakai sekali sama dia, bakalan lama deh balik ke lemari ku :(


ladies only


Bukan berarti tidak pernah mengalami masalah, salah paham antar saudara sudah biasa. Apalagi kalau masing-masing sedang tegangan tinggi :D aku maklum sih, karena mereka tidak hanya sebagai anak dalam rumah tetapi juga orang tua bagi anak-anak mereka juga.
Sebenarnya aku sudah cukup belajar dan melihat langsung bagaimana dinamika rumah tangga pasangan muda. Dari yang bikin aku trauma sampai akhirnya memutuskan bahwa aku bisa melewati permasalahan rumah tangga karena aku didampingi pendamping yang terbaik.
Dan Puji Tuhan aku sudah bertemu dengannya.
Menerima aku, berarti kamu (Victor) menerima seluruh keberadaan keluargaku dan juga sebaliknya keluarga besarku sudah menerima kamu dalam proses menjadi bagian dalam keluarga besar kami.

Terima kasih Papa dan Mama buat cinta kasihnya tanpa memperhitungkan kembali
Terima kasih kakak2 dan ipar yang siap sedia dimintakan pendapat
Terima kasih adikku yang menjadi teman ngobrol dan kekonyolan di rumah
Tidak lama lagi, aku akan menikah bersama pasangan yang aku pilih.
Doa dan restu kalian mengingatkan bahwa kami selalu disertai
Ya, kini kami siap membangun rumah tangga sendiri

*suara kekuatiranku karena segera setelah menikah aku sudah langsung meninggalkan rumah dan ikut suami dimanapun dia ditempatkan dalam pelayanan*

0 komentar:

Posting Komentar

Always love your sharing comment